SISTEM INFORMASI MANAJEMEN : IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PADA PT. UNILEVER Tbk.
ABSTRAK.
Sistem Informasi Manajemen dalam sebuah perusahaan
sangat penting yaitu sebagai penunjang kerja perusahaan, karena sebuah
perusahaan yang besar atau mempunyai jaringan yang sangat luas membutuhkan data
yang cepat, akurat, dan inovatif dalam kinerja dan untuk menunjang operasional
sebuah perusahaan. Sistem informasi manajemen perusahaan tidak akan berjalan
dengan baik apabila tidak ditunjang dengan sistem informasi masing-masing
divisi misalnya sistem informasi
operasional keuangan yang memegang peranan amat penting dalam sebuah
perusahaan seperti bank. Sistem informasi Manajemen adalah penerapan sistem
informasi di dalam organisasi untuk mendukung informasi-informasi yang
dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen. Kumpulan dari interaksi
sistem-sistem informasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data
untuk menyediakan informasi-informasi yang berguna untuk semua tingkatan
manajemen di dalam kegiatan pelaksanaan dan pengendalian kegiatan perusahaan.
Berbagai macam perusahaan kini memerlukan Sistem Informasi Manajemen. Dengan
pengelolaan Sistem Informasi Manajemen yang tepat, tentunya perusahaan tersebut
akan berkembang dengan baik. Namun meskipun telah mengeluarkan biaya yang
besar, pengembangan Sistem Informasi Manajemen pada suatu perusahaan tidak
selalu berhasil. Oleh karena itu diperlukan evaluasi apa sajakah yang dapat
menyebabkan kegagalan pada pengembangan Sistem Informasi Manajemen tersebut.
LITERATUR TEORI
Konsep Dasar Informasi
Didalam organisasi sangat penting dalam mengelola
sumberdaya-sumberdaya utama seperti buruh, dan bahan mentah, tapi saat ini
informasi juga merupakan sumberdaya yang tidak kalah pentingnya harus dikelola.
Para pembuat keputusan memahami bahwa informasi tidak hanya sekedar produk
sampingan bisnis yang sedang berjalan, namun juga sebagai bahan pengisi bisnis
dan menjadi faktor kritis dalam menentukan kesuksesan atau kegagalan suatu
usaha.
Informasi
ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi. Sehingga informasi
merupakan salah satu bentuk sumber daya utama dalam suatu organisasi yang
digunakan oleh manager untuk mengendalikan perusahaan dalam mencapai tujuan.
Definisi informasi
data
yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang
menerimanya.
Data
adalah : kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian–kejadian dan kesatuan yang
nyata. Atau data adalah : representasi dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti
manusia (pegawai, mahasiswa, pelanggan), hewan, peristiwa, konsep, keadaan dll,
yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau
kombinasinya.
Siklus
informasi :
Data
yang masih merupakan bahan mentah yang harus diolah untuk menghasilkan
informasi melalui suatu model. Model yang digunakan untuk mengolah data
tersebut disebut model pengolahan data atau dikenal dengan siklus pengolahan
data (siklus informasi).
Kebutuhan
informasi didasarkan pada :
1.
kegiatan bisnis yang semakin komplek.
2.
Kemampuan komputer yang semakin meningkat.
Output
komputer berupa informasi dapat digunakan oleh manager, non manager ataupun
perorangan dalam suatu perusahaan.
Kualistas
informasi tergantung pada tiga hal yaitu :
1.
Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak
menyesatkan bagi orang yang menerima informasi tersebut. Akurat juga berarti
informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Dalam prakteknya, mungkin dalam
penyampaian suatu informasi banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah
atau merusak isi dari informasi tersebut. Komponen akurat meliputi :
-
Completeness, berati informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki
kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian-sebagian
akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan.
-
Correctness, berati informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki
kebenaran.
-
Security, berati informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki
keamanan.
2.
Tepat waktu, informasi yang diterima harus tepat pada waktunya, sebab informasi
yang usang (terlambat) tidak mempunyai niali yang baik, sehingga bila digunakan
sebagai dasar dalam pengambilan keputusan akan dapat berakibat fatal. Saat ini
mahalnya nilai informasi disebabkan harus cepatnya informasi tersebut didapat,
sehingga diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah
dan mengirimkannya.
3.
Relevan, informasi harus mempunyai manfaat bagi si penerima. Relevansi
informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. Misalnya
informasi mengenai sebab-musabab kerusakan mesin produksi kepada akuntan
perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan kepada
ahli teknik perusahaan.
4.
Ekonomis, informasi yang dihasilkan mempunyai manfaat yang lebih besar
dibandingkan dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak
dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang tetapi dapat
ditaksir nilai efektivitasnya.
Konsep Dasar Sistem Informasi
Informasi
merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen di dalam pengambilan
keputusan.
Definisi
sistem informasi
Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,
bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan
pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
Definisi
lain sistem informasi
kerangka
kerja yang mengkoordinasikan sumber daya (manusia dan komputer) untuk mengubah
masukan (input) menjadi keluaran (informasi) guna mencapai sasaran-sasaran
perusahaan.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Informasi
merupakan salah satu hal yang harus dipenuhi oleh umat manusia, karena
informasi merupakan suatu kebutuhan primer. Tanpa informasi internal maupun
eksternal, sulit bagi para manajer untuk mengambil berbagai keputusan dalam
perusahaan. Informasi eksternal diperoleh baik dari alat-alat komunikasi
modern. Kemajuan alat komunikasi pada millennium ketiga semakin mempermudah
perolehan informasi dari berbagai sumber untuk berbagai kepentingan
terutama dalam berbagai pengambilan
keputusan didalam perusahaan, itulah sebabnya sangat dirasakan pentingnya
mengelola informasi secara terintegrasi pada setiap organisasi perusahaan. Oleh
karena itu fokus utama dari sistem informasi manajemen adalah bagaimana mengelolah
informasi sebaik-baiknya agar dapat menjadi alat pembantu bagi setiap manajer dalam
pengambilan keputusan.
Sistem
informasi merupakan sistem buatan manusia yang berisi kumpulan terintegrasi
dari komponen-komponen manual dan komponen-komponen terkomputerisasi yang
bertujuan untuk mengumpulkan data, menyimpan data, memproses data, dan
menghasilkan informasi. Sebuah sistem informasi mempunyai dua fungsi yang
penting dalam sebuah perusahaan. Pertama, sistem informasi mencerminkan dan
mengamati kinerja dalam sistem operasi, yaitu dengan memproses, mencatat, dan
melaporkan transaksi-transaksi operasional. Kedua, sistem informasi mendukung
kegiatan-kegiatan manajerial, termasuk pembuatan keputusan-keputusan manajemen.
Kemajuan
teknologi saat ini semakin banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan yang
ingin bisnisnya dapat dikenal di seluruh dunia tanpa harus melakukan ekspansi
ke Negara lain, dan yang pasti investasi yang dibutuhkan untuk ekspansi itu
sendiri juga tentu saja memerlukan biaya yang jumlahnya tidak sedikit, maka
dari itu perusahaan cukup dengan melakukan promosi melalui internet maka
perusahaan tersebut dapat langsung dikenal secara luas.
1.2 Rumusan masalah
1.
Bagaimana
Sejarah pendirian PT. Unilever Indonesia Tbk ?
2.
Bagaimana
dengan kinerja pada bagian-bagian sistem informasi manajemen PT. Unilever Indonesia Tbk ?
3.
Bagaimana Penjelasan tentang CRM yang Ada
di PT. Unilever Tbk.?
1.3 Manfaat dan Tujuan
1.
Mengetahui
sejarah PT. Unilever Indonesia Tbk.
2.
Mengetahui kinerja pada agian-bagian
Sistem Informasi Manajemen di PT. Unilever Tbk.
3. Mengetahui
tentang CRM yang ada di PT. Unilever Tbk.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah PT. Unilever Tbk
Unilever Indonesia didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai LeverZeepfabrieken
N.V. Pada 22 Juli 1980, nama perusahaan diubah menjadi PT Lever Brothers
Indonesia dan pada 30 Juni 1990, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever
Indonesia Tbk. Unilever Indonesia melepas 15% sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tahun 1981. Unilever Indonesia
mempunyai lebih dari 1.000 distributor di seluruh Indonesia. Prinsip Bisnis Unilever
merupakan standar perilaku bagi seluruh karyawan Unilever di seluruh dunia. PT.
Unilever Indonesia Tbk juga berkomitmen untuk secara terus menerus memperbaiki
cara bekerjanya untuk mencapai tujuan jangka panjang dalam mengembangkan usaha
yang berwawasan lingkungan.
Komitmen di dalam prinsip
bisnis ini menjadi acuan PT. Unilever Indonesia Tbk dalam kemitraan dengan para
pengambil keputusan, menangani tantangan sosial dan lingkungan dan memberikan
sumbangsih pada pembangunan yang berwawasan lingkungan.
Visi
dan Misi Perusahaan Unilever Tbk
Visi
Perusahaan
Unilever Tbk
Untuk
meraih rasa cinta dan penghargaan dari Indonesia dengan menyentuh kehidupan
setiap orang Indonesia setiap harinya.
Misi
Perusahaan
Unilever Tbk
o Kami bekerja untuk menciptakan masa depan yang lebih
baik setiap hari.
o Kami membantu konsumen merasa nyaman, berpenampilan
baik dan lebih menikmati hidup melalui brand dan layanan yang baik bagi mereka
dan orang lain.
o Kami menginspirasi masyarakat untuk melakukan langkah
kecil setiap harinya yang bila digabungkan bisa mewujudkan perubahan besar bagi
dunia.
o Kami senantiasa mengembangkan cara baru dalam
berbisnis yang memungkinkan kami tumbuh dua kali lipat sambal mengurangi dampak
terhadap lingkungan, dan meningkatkan dampak sosial.
Visi
dan misi Perseroan telah ditinjau secara berkala dan disetujui oleh Dewan
Komisaris dan Direksi.
Nilai-Nilai
Kami
o Integritas
Kami
berkomitmen terhadap integritas karena hal itu membangun reputasi kami, karena
itu kami tidak pernah mengenal kompromi. Integritas menentukan bagaimana kami
berperilaku, di mana pun kami berada. Integritas memandu kami melakukan
tindakan yang benar untuk keberhasilan jangka panjang Unilever.
o Respek
Kami
berkomitmen untuk saling menghormati karena setiap orang harus diperlakukan
secara hormat, jujur dan adil. Kami menghargai keberagaman dan kami
menghormati orang atas dasar siapa mereka dan apa yang mereka lakukan.
o Tanggung jawab
Kami
berkomitmen terhadap tanggung jawab karena kami ingin menjaga konsumen,
lingkungan dan masyarakat di mana kami beroperasi. Kami mengemban tanggung
jawab tersebut secara pribadi dan senantiasa melaksanakan apa yang kami
katakan.
o Semangat Kepeloporan
Kami
berkomitmen untuk menjalankan semangat kepeloporan karena hal itulah yang awalnya
membuat bisnis kami ada, dan hal itulah yang sampai saat ini masih menjadi
penggerak kami untuk terus tumbuh. Semangat ini memberi kami gairah untuk
menang dan untuk menciptakan masa depan yang lebih baik. Artinya, kami
senantiasa siap untuk mengambil risiko secara cerdas.
Unilever memiliki
beberapa anak perusahaan di Indonesia, yakni:
1. PT
Anugrah Lever - didirikan pada tahun 2000 dan bergerak di bidang pembuatan, pengembangan, pemasaran
dan penjualan kecap, saus cabe dan saus-saus lain dengan merk dagang Bango,
Parkiet dan Sakura dan merek-merek lain
2. PT
Technopia Lever - didirikan pada tahun 2002 dari hasil patungan dengan
Technopia Singapore Pte. Ltd. Techopia bergerak di bidang distribusi, ekspor
dan impor barang-barang dengan menggunakan merk dagang Domestos Nomos.
3. PT Knorr Indonesia -
diakuisisi pada 21 Januari 2004.
4. PT
Sara Lee
Unilever Indonesia
memenangkan 2005 Energi Globe Award untuk skema pengelolaan sampah
mereka di desa-desa di dekat sungai Brantas di Surabaya. Skema
ini melibatkan kompos. Sampah organik dan daur ulang, dan telah
menghasilkan peningkatan kualitas air setempat di sungai.
Bagi
Unilever, sumber daya manusia adalah pusat dari seluruh aktivitas perseroan.
Kami memberikan prioritas pada mereka dalam pengembangan profesionalisme,
keseimbangan kehidupan, dan kemampuan mereka untuk berkontribusi pada
perusahaan. Terdapat lebih dari 300 karyawan tersebar di seluruh nutrisi.
Perusahaan
PT. Unilever Tbk mendaftarkan 15% dari sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa
Efek Surabaya setelah memperoleh persetujuan dari Ketua Badan Pelaksana Pasar
Modal (Bapepam) No. SI-009/PM/E/1981 pada tanggal 16 November 1981. Pada
tanggal 16 Nopember 1982, PT.
Unilever Tbk memperoleh pernyataan
efektif dari BAPEPAM untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham UNVR (IPO)
kepada masyarakat sebanyak 9.200.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham
dengan harga penawaran Rp3.175,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan
pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 11 Januari 1982. Pada Rapat Umum
Tahunan perusahaan pada tanggal 24 Juni 2003, para pemegang saham menyepakati
pemecahan saham, dengan mengurangi nilai nominal saham dari Rp 100 per saham
menjadi Rp 10 per saham. Perubahan ini dibuat di hadapan notaris dengan akta
No. 46 yang dibuat oleh notaris Singgih Susilo, S.H. tertanggal 10 Juli 2003
dan disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
dengan keputusan No. C-17533 HT.01.04-TH.2003.
Pada tahun 2014, PT. Unilever Tbk meluncurkan
Penghargaan Wirausahawan Muda Kehidupan Berkelanjutan Unilever, yaitu program
penghargaan internasional yang dirancang untuk menginspirasi anak-anak muda di
seluruh dunia untuk menanggulangi berbagai masalah lingkungan, sosial, dan
kesehatan. Terlepas
dari lingkungan ekonomi yang sulit, Unilever meraih pertumbuhan pendapatan dan
laba selama lima tahun berturut-turut. Kami terus memperbagus portofolio kami,
melakukan sejumlah akuisisi strategis sepanjang tahun ini, termasuk bisnis es
ktim super premium Talenti di Amerika Utara dan bisnis penyaringan air Qinyuan
di Tiongkok.
Unilever
dinobatkan sebagai pemimpin kelompok industri Makanan, Minuman, dan Tembakau
pada ulasan Indeks Keberlanjutan Dow Jones (DJSI) 2014.
Pada
tahun 2015, ntuk yang ke-15 kali dalam 16 tahun, Unilever dinobatkan sebagai
pemimpin Kelompok Industri Makanan, Minuman, & Tembakau dengan skor 92 dari
100. Kami juga dipilih sebagai komponen indeks Keberlanjutan Dow Jones (DJSI)
setelah partisipasi kami dalam Penilaian Keberlanjutan Perusahaan RobeconSAM 2015. Pada bulan Januari kami mengumumkan
bahwa kami telah mencapai dua target mengirimkan nol limbah tak berbahaya ke
penimbunan sampah dari seluruh jaringan pabrik kami, sementara pada bulan Juni
kami berhasil menghemat 1 juta ton emisi CO2 sejak tahun 2008. Dan mereka
berkontribusi dalam peluncuran Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) dan ikut
dalam seruan aksi global pada Konferensi Iklim Paris (COP21) 2015. Kami
mengumumkan bahwa kami akan menjadi ‘positif karbon’ pada tahun 2030.
2.2 Bagian-bagian Sistem Informasi
Manajemen PT. Unilever
Salah satu perusahaan yang memanfaatkan
teknologi adalah PT. Unilever Tbk. PT.Unilever Tbk. mempunyai tiga bagian
sistem informasi manajemen yang digunakan, yaituCRM (Customer Relationship
Management/Manajemen Hubungan Pelanggan), IMC(Integrated Marketing
Communication/Komunikasi Pasar Terpadu), dan CSR (OutputSistem Informasi
Pemasaran). Sistem Informasi Manajemen pada PT. Unilever ada
tiga bagian, yaitu:
1.
CRM (Customer Relationship Management), Manajemen Hubungan
Pelanggan, Unilever.
CRM (Customer Relationship
Management) merupakan suatu jenis manajemen yang secara khusus
membahas mengenai penanganan hubungan antara perusahaan dengan pelanggannya. CRM dapat diartikan sebagai satu kesatuan
penjualan, pemasaran dan strategi pelayanan yang mencegah terjadinya aktivitas
pekerjaan yang tidak terkoordinasi antar bagian dengan baik dan itu tergantung
pada aksi – aksi perusahaan yang terkoordinasi. CRM berkonsentrasi pada apa
yang dinilai oleh pelanggan, bukan pada apa yang perusahaan ingin
jual. Sasaran dari kerangka kerja
bisnis CRM adalah menggunakan hubungan yang ada untuk meningkatkan penghasilan,
menggunakan informasi yang terintegrasi untuk pelayanan yang
baik, memperkenalkan konsisten, proses dan prosedur chanel yang
replicable. Tujuan utama dari CRM adalah untuk meningkatkan pertumbuhan jangka
panjang dan profitabilitas perusahaan. Fungsi CRM untuk mendukung kegiatan
bisnis perusahaan, seperti penjualan / sales, marketing, customer service,
training, HRD, dll.
2.
IMC (Integrated Marketing
Communication)
IMC adalah sebuah konsep dari perencanaan komunikasi
pemasaran yang memperkenalkan nilai tambah dari rencana komprehensif yang
mengevaluasi peran strategis dari berbagai disiplin komunikasi misalnya
periklanan umum, respon langsung, sales promotion, dan Public Relations.
Dan mengombinasikan disiplin-disiplin ini untuk memberikan kejelasan,
konsistensi dan dampak komunikasi yang maksimal. IMC dapat diartikan sebagai
“Proses dari pengelolaan customer relationships yang
menggerakkan brand value.” PT Unilever menggunakan strategi Komunikasi
Pasar Terpadu atau Integrated Marketing Communication (IMC). Strategi ini
berupaya untuk memadukan dan mengkoordinasikan semua saluran komunikasi untuk
menyampaikan pesan secara jelas, konsisten, dan berpengaruh kuat terhadap
perusahaan dan produknya. Interactive marketing disini lebih tertuju kepada
bagaimana suatu perusahaan tersebut mampu atau tidak berkomunikasi dengan
customernya atau mampu memberikan solusi yang baik, yang terkait dengan penggunaan
produk. Dalam hal ini interactive marketing juga terkait dengan customer
relationship management. Prinsip dasar dari IMC sendiri adalah komunikasi. IMC
berusaha memaksimalkan pesan positif dan meminimalkan pesan negative dari suatu
produk dengan sasaran menciptakan dan menyokong hubungan antar produk.
Dari definisi umum tersebut, dapat dilihat sejumlah
manfaat IMC bagi organisasi atau perusahaan, diantaranya:
a.Membentuk identitas merek yang kuat di pasar dengan
mengikat bersama dan memperkuat semua citra dan pesan komunikasi perusahaan.
b. Mengkoordinasikan semua pesan, positioning dan
citra, serta identitas perusahaan melalui semua bentuk komunikasi pemasaran
c. Adanya hubungan yang lebih erat antara perusahaan
(melalui produk/jasanya) dengan para konsumennya.
d. Solusi IMC menuntut untuk memahami pentingnya semua
titik-titik kontak di mana pelanggan mungkin medadak menjumpai perusahaan
tertentu, produk dan mereknya.
e. IMC harus bisa menghasilkan konsistensi komunikasi
yang lebih baik dan dampak penjualan yang lebih besar.
f. IMC menempatkan tanggung jawab ditangan seseorang
untuk menyatukan citra perusahaan, karena citra perusahaan ini dibentuk oleh
ribuan aktivitas perusahaan.
KONSEP DASAR PENGEMBANGAN BERBAGAI PROGRAM IMC
1.
DIRECT MARKETING
Direct marketing merupakan salah satu fungsi IMC yang
terdiri dari front-end dan back end operations. Front-end menyusun
harapan-harapan dari konsumen yang mencakup the offer (yakni segala sesuatu
yang nyata maupun tidak dijanjikan oleh perusahaan, misal: garansi)sedangkan
back end berusaha mempertemukan harapan konsumen dengan produk.
2.
SALES PROMOTION
Sales promotion merupakan istilah dari penawaran nilai
tambah yang dirancang untuk menggerakkan dan mempercepat respons dari customer.
3.
PUBLIC RELATIONS/MPR
MPR digunakan sebagai media tanpa bayar untuk
menyampaikan brand information guna mempengaruhi calon customer atau customer
secara positif.
4.
PERSONAL SELLING
Personal Selling adalah komunikasi dua arah dimana
seorang penjual menjelaskan fitur dari suatu brand untuk kepentingan pembeli.
Dalam Personal Selling, dilibatkan komunikasi yang sifatnya tatap muka.
Personal selling sendiri merupakan bagian dari direct marketing.
5. Advertising
Advertising merupakan
“Suatu bentuk dari presentasi non-personal dan promosi dari suatu ide, barang
atau jasa yang tidak gratis (berbayar) dan dilakukan oleh sponsor (perusahaan)
yang teridentifikasi.
6. PUBLICITY
Publicity sendiri merupakan salah satu jasa yang
disediakan oleh Public Relations Firm maupun Advertising Agency untuk
membantu menangkap perhatian publik dan membedakan tiap-tiap perusahaan
tersebut dari perusahaan-perusahaan lain yang menjadi saingannya.
7.
EVENTS/SPONSORSHIP
Event marketing adalah situasi yang signifikan atau
peristiwa promosional yang mempunyai fokus utama untuk menangkap perhatian dan
melibatkan customer dalam event.Sponsorship adalah dukungan finansial kepada
suatu organisasi, orang, atau aktivitas yang dipertukarkan dengan publisitas
merek dan suatu hubungan.
8.
INTERACTIVE MARKETING
Interactive marketing disini lebih tertuju kepada
bagaimana suatu perusahaan mampu atau tidak berkomunikasi dengan customer-nya.
Unilever sebagai
salah satu perusahaan yang menguasai beberapa pasar mampu
mempertahankan posisinya selama beberapa tahun karena perusahaan mampu
memberikan image yang memuaskan terhadap konsumen. Setiap tahunnya mulai muncul
produk-produk baru yang menawarkan berbagai macam kelebihan dan harga yang
bersaing, tetapi dengan strategi yang matang maka unilever menfokuskan strategi
untuk meningkatkan penjualan pada pembentukan brand image dan pemasaran yang
baik.
3.
CSR
Pengertian CSR (Corporate Social
Responsibility) secara harifiah adalah respon sosial atau tanggung jawab
sosial terhadap lingkungan sekitar yang dilakukan oleh sebuah perusahaan dalam
bentuk berbagai kegiatan. Kegiatan tersebut dapat dilakukan dalam berbagai
bentuk, misalnya; menjaga lingkungan sekitar perusahaan, membangun fasilitas
umum, meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar, memberikan bantuan
beasiswa kepada anak yang dirasa kurang mampu, hingga memberikan bantuan dana
untuk kesejahteraan masyarakat sekitar. Beberapa hal yang termasuk di dalam
program CSR ini diantaranya adalah:
Tatalaksana
perusahaan (corporate governance)
Kesadaran
perusahaan perusahaan terhadap lingkungan
Standar
bagi karyawan dan kondisi tempat kerja
Hubungan
perusahaan dengan masyarakat
Investasi
sosial perusahaan (corporate philantrophy)
Strategi
Teknologi Informasi
Banyak
strategi yang digunakan perusahaan khususnya dibidang teknologi informasi untuk
meningkatkan efisiensi perusahaan. PT. Unilever Indonesia Tbk menjalankan
Komunikasi pasar terpadu (Integrated Marketing Communication/IMC). Strategi ini
merupakan upaya perusahaan untuk memadukan dan mengkoordinasikan semua saluran komunikasi
untuk menyampaikan pesannya secara jelas, konsisten dan berpengaruh kuat
tentang organisasi-organisasi produknya.
2.3 Penjelasan tentang CRM yang Ada
di PT. Unilever Tbk
CRM (Customer Relationship
Management) merupakan suatu jenis manajemen yang secara khusus membahas
mengenai penanganan hubungan antara perusahaan dengan pelanggannya. Tujuan
utama dari CRM adalah untuk meningkatkan pertumbuhan jangka panjang dan
profitabilitas perusahaan. CRM diartikan sebagai satu kesatuan penjualan, pemasaran
dan strategi pelayanan yang mencegah terjadinya aktivitas pekerjaan yang tidak
terkoordinasi antar bagian dengan baik dan itu tergantung pada aksi – aksi
perusahaan yang terkoordinasi.
Keuntungan
CRM
Keuntungan
dari penggunaan CRM adalah servis yang lebih cepat, mengurangi harga,
memperbesar keuntungan, meningkatkan loyalitas pelanggan.
Tiga Fase CRM
Tiga
fase yang dilakukan dalam CRM adalah mendapatkan pelanggan
baru (acquire). Meningkatkan keuntungan dari pelanggan yang sudah ada (enhance). Mempertahankan
pelanggan yang menguntungkan (retain).
Klasifikasi CRM
·
CRM Operasional
CRM Operasional dikenal sebagai “front office”
perusahaan. Salah satu penerapan CRM yang termasuk dalam kategori
operasional CRM adalah dalam bentuk aplikasi web.
·
CRM Analitik
CRM Analitik dikenal sebagai “back office” perusahaan.
Aplikasi CRM ini berperan dalam memahami kebutuhan pelanggan.
Manfaat dari penggunaan CRM PT.
Unilever
CRM
memungkinkan sebuah perusahaan untuk mengidentifikasi serta berfokus pada para
pelanggan terbaik mereka, yaitu mereka yang paling menguntungkan bagi
perusahaan, agar mereka dapat dipertahankan sebagi pelanggan seumur hidup untuk
layanan yang lebih besar dan menguntungkan.
CRM
juga dapat menelusuri saat ketika pelanggan menghubungi perusahaan, darimana
pun titik hubungannya.
Sistem
CRM juga memungkinkan perusahaan untuk memberi pengalaman yang konsisten dan
layanan serta dukungan superior bagi pelanggan, di semua titik kontak yang
dipilih oleh pelanggan.
Pemasaran dan Pemenuhan Pesanan pada
CRM
Pengkualifikasian
pemasaran pada sasaran, dan penjadwalan serta penelusuran pengiriman surat
pemasaran langsung. Kemudian, software CRM akan membantu para praktisi
pemasaran untuk menangkap dan mengelola data respons pelanggan dan
calon pelanggan di database CRM.
Layanan dan Dukungan untuk Pelanggan
Layanan
dan dukungan untuk pelanggan ada dua yaitu: Software call
center mengirimkan semua panggilan ke para staf dukungan untuk
pelanggan berdasarkan pada keahlian serta otoritas mereka. Software help
desk membantu para staf layanan untuk pelanggan membantu para
pelanggan yang memiliki masalah dengan suatu produk atau jasa.
Aktivitas Utama dari Konsep CRM
Aktivitas
CRM pada dasarnya bertujuan agar perusahaan Unilever dapat mengenali pelanggan
secara lebih detail dan melayani mereka sesuai kebutuhannya. Secara umum,
beberapa aktifitas utama dari konsep CRM adalah sebagai berikut:
·
Membangun database
pelanggan yang kuat
Misalnya melalui pengambilan kartu garansi yang
datanya harus diisi dengan lengkap oleh pelanggan dengan menerbitkan kartu
keanggotaan. Seperti Watsons menerbitkan Watsons Member Card, Alfamart
menerbitkan kartu belanja yang sekaligus berfungsi sebagai kartu kredit dan
bekerja sama dengan GE Finance.
·
Membuat profil
dari setiap pelanggan
Ada 2 hal yang dapat menjadi parameter perusahaan
dalam menentukan profiling pelanggan
adalah usage dan uses. Usage menyangkut seberapa
banyak mereka menggunakan produk atau layanan perusahaan, kapan menggunakannya
dan layanan apa saja yang digunakan. Sedangkan uses menyangkut
bagaimana pelanggan memakai produk atau jasa perusahaan. Profil inilah yang
kemudian dapat dipakai oleh perusahaan untuk menentukan aktifitas marketing
seperti apa yang cocok diaplikasikan kepada pelanggan.
·
Analisis
profitabilitas dari tiap-tiap pelanggan
Dalam analisis profitabilitas ada 2 hal yang dinilai
dari masing-masing pelanggan. Pertama adalah penerimaan ( revenue )
yang dihasilkan dari masing-masing pelanggan dan kedua adalah biaya
( cost ) yang harus dikeluarkan untuk melayani masing-masing
pelanggan.
·
Interaksi dengan
pelanggan yang lebih targeted dan customized
Program customer retention inilah yang
menjadi salah inti utama dari aktifitas Customer Relationship
Management ( CRM ). Paradigma dan cara berpikir perusahaan tidak lagi
didominasi pada bagaimana mendapatkan pelanggan baru, tetapi lebih ke bagaimana
mempertahankan pelanggan lama.
·
Peran software
aplikasi CRM
Software/aplikasi CRM ini sudah banyak beredar di
pasaran, kebanyakan dibuat oleh perusahaan Amerika dan Eropa yang lebih dulu
mengimplementasikan aplikasi CRM pada perusahaan mereka.
Aplikasi CRM berguna bagi perusahaan dalam banyak hal.
Pertama, proses otomatisasi dari seluruh data yang
ingin dipakai perusahaan dalam membangun database pelanggan, mencatat berapa
kali mereka menghubungi perusahaan dalam satu bulan, berapa kali menggunakan
produk. Kedua, aplikasi CRM memberikan laporan-laporan dari data yang
dikumpulkan untuk proses pengambilan keputusan. Aplikasi CRM akan
menjadi Decision Support System(DSS).
Ada
empat kemampuan utama dalam strategis CRM yaitu :
Technology(
teknologi ) : Teknologi yang mendukung CRM
People (
Manusia ) : Kemampuan manusia serta sifatnya dalam mengelola CRM
Process (
Proses ) : Proses perusahaan yang digunakan untuk mengakses dan berinteraksi
dengan pelanggan.
Knowledge
and Insight( Pengetahuan dan Wawasan ) : Memberikan masukan pada perusahaan
dalam memberikan nilai pada data pelanggan.
Aspek
orang meliputi internalisasi cara berpikir orang tentang bagaimana melayani
konsumen. Selanjutnya adalah aspek kesiapan dari sisi pengetahuan dan
ketrampilan. Aspek kedua adalah proses dan prosedur. Aspek ketiga
adalah sistem dan teknologi.
Implementasi CRM dalam perusahaan Unilever Indonesia
Tbk.
Dalam
upaya untuk meningkatkan pengalaman konsumen dan mengumpulkan informasi pelanggan yang
lebih baik. Unilever telah memulai menggunakan Astute Solusi Real Dialogue yaitu alat dalam panggilan pusat. RealDialog menggunakan mesin
linguistik menganalisis pelanggan di masing masing kata dan
kemudian menyediakan pusat kontak agen.
RealDialog berfungsi untuk
mengontrol pesan, memberikan jawaban lebih cepat dan fokus dalam membangun
hubungan, dan mengumpulkan data konsumen. Sistem log permintaan dan
komentar, sehingga eksekutif dan manajer dapat mengukur kepuasan
konsumen. RealDialog Unilever digunakan pada situs web yang
mampu bereaksi terhadap komentar konsumen online secara real time.
Dengan RealDialog, konsumen tidak akan berkomentar dalam membeli dan
dapat benar benar mempercayainya, RealDialog manager ini akan
meningkatkan nilai dari pelanggan dan akhirnya menghasilkan pendapatan.
Hambatan
Dalam mengoperasikan
perusahaan dan mencapai tujuannya, satu satunya hal yang menjadi hambatan bagi
perusahaan Unilever Indonesia Tbk. Adalah persaingan dengan perusahaan
perusahaan lain yang bergerak dalam bidang yang sama. Maka upaya yang
dilakukan Unilever Indonesia untuk kedepannya, yaitu akan mengadakan program MT (Management Training) dalam
mencari bibit bibit SDM yang potensial. Para MT menjalani pekerjaan
sebagai asisten manajer selama dua tahun. Seorang asisten manajer yang
ditempatkan di bagian pemasaran, misalnya, harus bias belajar banyak tentang
pemasaran. Ia mesti terjun ke pasar-pasar tradisional hingga ke pelosok daerah
untuk mengetahui dan memahami kebutuhan konsumen. Di lain pihak, perusahaan
memonitor perkembangannya sambil mengevaluasi apakah seorang asisten manajer
ini layak dipromosikan sebagai manajer atau tidak.
Ekspektasi CRM
Unilever juga akan
menggunakan Ariba's B2B dalam bidang non-inventory dan biaya
tidak langsung lainnya. Unilever memiliki ekspektasi bahwa dengan
menggunakan Ariba's B2B maka akan membantu meningkatkan kualitas
manajemen pembelian barang dari ribuan supplier. The Ariba
Solutions memberikan lingkungan commerce yang friendly dan
dapat di update dengan mudah sehingga mengikuti kondisi pasar yang
berubah-ubah.
Analisis SWOT
Analisis
SWOT adalah indentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk memutuskan
strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat
memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara
bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (Threats).
Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan
misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian perencana
strategis (strategi planner) harus menganalisis faktor-faktor strategis
perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) dalam kondisi yang ada
pada saat ini. Hal ini disebut dengan Analisis Situasi. Model yang paling
populer untuk analisis situasi adalah Analisis SWOT.
Strengths
(Kekuatan):
1. Strategi
promosi produk PT Unilever yang efektif dengan menampilkan model-model yang
tipikal muda, berkulit putih, berambut panjang, sehingga memacu konsumen (lebih
spesifik perempuan) untuk membeli produk tersebut agar dapat mengalami sendiri
hasil yang diterima si model dalam iklan tersebut.
2. PT
Unilever gencar di misi sosial, sehingga kedekatan dengan konsumen dapat terus
terjaga. Hal ini terlihat dari pembelanjaan iklan dan promosi yang telah
mendorong pertumbuhan penjualan di tengah pasar yang kompetitif. PT Unilever
Indonesia sebagai salah satu perusahaan dengan belanja iklan terbesar menurut
majalah marketing (top Brand Survey, edisi khusus 2007).
3. Pemimpin
pasar consumer goods di Indonesia.
4. Memiliki
tim yang terdiri dari orang-orang berdedikasi, terampil, dan termotivasi di
segenap jajaran.
5. Adanya
kenaikan pangsa pasar untuk kategori-kategori penting seperti face care,
savoury, dan ice cream.
6. Perencanaan
baik dan kerja sama erat dengan para pemasok, konsumen dan distributor untuk
menghantar produk-produk dari pabrik ke tempat-rempat penjualan.
7. PT
Unilever sudah memiliki jaringan distribusi sendiri sehingga distribusi
produknya hingga ke daerah-daerah dapat terlayani.
8. PT
unilever mempunyai moto “operational excellent with no compromise on quality”.
Unilever dalam menjalankan operasinya dijalankan dengan baik tanpa mengabaikan
kualitas produk.
Kelemahan (Weaknesses)
1. PT
Unilever memiliki struktur matriks, yang terdapat beberapa tantangan yang mesti
dihadapi perusahaan yaitu pertama, sulitnya koordinasi kegiatan antar
departemen yang mempunyai agenda dan jadwal sendiri-sendiri. Kedua,ko munikasi
pada karyawan yang bisa menerima pesan yang berbeda-beda.Dan ketiga, resolusi
konflik antara inisiatif dari dukungan departemen (SDM, keuangan, dan
lain-lain) dengan departemen lini produk yang biasanya sangat berorientasi
komersial.
2. Rendahnya
respon pasar terhadap produk-produk tertentu.
3. Jumlah
karyawan yang tambun.
4. Birokrasi
yang panjang karena kebijakan sentralisasi yang menyebabkan unilever indonesia
tidak bisa begitu saja memutuskan sesuatu.
5. Lambatnya
konsolidasi intern dalam pengambilan keputusan.
6. Ketidakjelasan
sertifikat halal untuk produk tertentu.
7. Mayoritas
produk unilever memiliki entry barrier rendah.
8. Growth
omzet penjualan dibawah rata-rata industri.
Ø Kesempatan
(Opportunities)
1. Stabilitas
ekonomi yang relatif baik dengan pertumbuhan yang menggembirakan bagi ekonomi
Indonesia sebesar 6.3%.
2. Pertumbuhan
ekonomi yang kuat di wilayah pulau-pulau seperti Sumatera, Kalimantan,
Sulawesi, dan papua.
3. Tingginya
kepuasan konsumen terlihat dari predikat prima indeks kepuasan konsumen.
4. Banyaknya
pemain pasar nasional yang belum memiliki cara produksi kosmetik yang baik.
5. Luasnya
potensial market sekitar 250 juta tepatnya 122.527.186 laki-laki (49,9%) dan
122.922.553 (50,1%) perempuan.
6. Tingginya
tingkat ketergantungan masyarakat akan jenis produk consumer goods.
7. Rekomendasi
investasi pada saham dengan level beta dibawah 1.
8. Tinggi
dan stabilnya tingkat kesetiaan masyarakat atas produk consumer goods 83 %.
Ancaman (Threats)
1.
Adanya kenaikan biaya bahan baku dan bahan
kemasan seperti minyak kelapa sawit, gula kelapa, dan bahan berbahan dasar
petroleum yang disebabkan oleh kenaikan harga minyak, bahan kimia dan komoditas
lainnya.
2.
Tidak stabilnya nilai tukar rupiah
terhadap mata uang asing.
3.
Melemahnya daya beli konsumen.
4.
Maraknya pemalsuan dan penyelundupan produk
dari cina.
5.
Rendahnya infrastruktur yang memadai
berupa jalan yang menyebabkan tingginya biaya pemasaran produk.
6.
Adanya penghapusan subsidi BBM bagi
industri.
7.
Tidak konsistennya pasokan gas dari
pertamina.
8.
Adanya tren perubahan gaya hidup masyarakat
dari produk tradisional-nasional menjadi produk-produk luar negeri.
9.
Adanya campaign against unilever oleh
greenpeace akibat penggundulan hutan yang membahayakan komunitas orang utan.
10.
Adanya pemboikotan produk zionisme
termasuk unilever.
11.
Produk pesaing dengan harga lebih rendah.
BAB III
PENUTUPAN
3.1Kesimpulan
Unilever Indonesia
didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai LeverZeepfabrieken N.V. Pada 22 Juli
1980, nama perusahaan diubah menjadi PT Lever Brothers Indonesia dan pada 30
Juni 1990, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia Tbk. PT. Unilever Indonesia Tbk berkomitmen untuk secara
terus menerus memperbaiki cara bekerjanya untuk mencapai tujuan jangka panjang
dalam mengembangkan usaha yang berwawasan lingkungan. Pendekatan penjualan dan promosi penjualan akan
efektif dan efisien apabila dirancangdengan menerapkan pola regionalisasi atau
diterapkan di daerah-daerah atau kawasantertentu. Unilever sudah menerapkan
pola regionalisasi karena Unilever telah memilikipabrik-pabrik atau juga cabang
perusahaan di tiap-tiap Negara. Setiap tahunnya
mulai muncul produk-produk baru yang menawarkan berbagai macam kelebihan dan
harga yang bersaing, tetapi dengan strategi yang matang maka unilever
menfokuskan strategi untuk meningkatkan penjualan pada pembentukan brand image
dan pemasaran yang baik.
ABSTRAK
Sistem Informasi Manajemen dalam sebuah perusahaan
sangat penting yaitu sebagai penunjang kerja perusahaan, karena sebuah
perusahaan yang besar atau mempunyai jaringan yang sangat luas membutuhkan data
yang cepat, akurat, dan inovatif dalam kinerja dan untuk menunjang operasional
sebuah perusahaan. Sistem informasi manajemen perusahaan tidak akan berjalan
dengan baik apabila tidak ditunjang dengan sistem informasi masing-masing
divisi misalnya sistem informasi
operasional keuangan yang memegang peranan amat penting dalam sebuah
perusahaan seperti bank. Sistem informasi Manajemen adalah penerapan sistem
informasi di dalam organisasi untuk mendukung informasi-informasi yang
dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen. Kumpulan dari interaksi
sistem-sistem informasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data
untuk menyediakan informasi-informasi yang berguna untuk semua tingkatan
manajemen di dalam kegiatan pelaksanaan dan pengendalian kegiatan perusahaan.
Berbagai macam perusahaan kini memerlukan Sistem Informasi Manajemen. Dengan
pengelolaan Sistem Informasi Manajemen yang tepat, tentunya perusahaan tersebut
akan berkembang dengan baik. Namun meskipun telah mengeluarkan biaya yang
besar, pengembangan Sistem Informasi Manajemen pada suatu perusahaan tidak
selalu berhasil. Oleh karena itu diperlukan evaluasi apa sajakah yang dapat
menyebabkan kegagalan pada pengembangan Sistem Informasi Manajemen tersebut.
LITERATUR TEORI
Konsep Dasar Informasi
Didalam organisasi sangat penting dalam mengelola
sumberdaya-sumberdaya utama seperti buruh, dan bahan mentah, tapi saat ini
informasi juga merupakan sumberdaya yang tidak kalah pentingnya harus dikelola.
Para pembuat keputusan memahami bahwa informasi tidak hanya sekedar produk
sampingan bisnis yang sedang berjalan, namun juga sebagai bahan pengisi bisnis
dan menjadi faktor kritis dalam menentukan kesuksesan atau kegagalan suatu
usaha.
Informasi
ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi. Sehingga informasi
merupakan salah satu bentuk sumber daya utama dalam suatu organisasi yang
digunakan oleh manager untuk mengendalikan perusahaan dalam mencapai tujuan.
Definisi informasi
data
yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang
menerimanya.
Data
adalah : kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian–kejadian dan kesatuan yang
nyata. Atau data adalah : representasi dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti
manusia (pegawai, mahasiswa, pelanggan), hewan, peristiwa, konsep, keadaan dll,
yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau
kombinasinya.
Siklus
informasi :
Data
yang masih merupakan bahan mentah yang harus diolah untuk menghasilkan
informasi melalui suatu model. Model yang digunakan untuk mengolah data
tersebut disebut model pengolahan data atau dikenal dengan siklus pengolahan
data (siklus informasi).
Kebutuhan
informasi didasarkan pada :
1.
kegiatan bisnis yang semakin komplek.
2.
Kemampuan komputer yang semakin meningkat.
Output
komputer berupa informasi dapat digunakan oleh manager, non manager ataupun
perorangan dalam suatu perusahaan.
Kualistas
informasi tergantung pada tiga hal yaitu :
1.
Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak
menyesatkan bagi orang yang menerima informasi tersebut. Akurat juga berarti
informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Dalam prakteknya, mungkin dalam
penyampaian suatu informasi banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah
atau merusak isi dari informasi tersebut. Komponen akurat meliputi :
-
Completeness, berati informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki
kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian-sebagian
akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan.
-
Correctness, berati informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki
kebenaran.
-
Security, berati informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki
keamanan.
2.
Tepat waktu, informasi yang diterima harus tepat pada waktunya, sebab informasi
yang usang (terlambat) tidak mempunyai niali yang baik, sehingga bila digunakan
sebagai dasar dalam pengambilan keputusan akan dapat berakibat fatal. Saat ini
mahalnya nilai informasi disebabkan harus cepatnya informasi tersebut didapat,
sehingga diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah
dan mengirimkannya.
3.
Relevan, informasi harus mempunyai manfaat bagi si penerima. Relevansi
informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. Misalnya
informasi mengenai sebab-musabab kerusakan mesin produksi kepada akuntan
perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan kepada
ahli teknik perusahaan.
4.
Ekonomis, informasi yang dihasilkan mempunyai manfaat yang lebih besar
dibandingkan dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak
dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang tetapi dapat
ditaksir nilai efektivitasnya.
Konsep Dasar Sistem Informasi
Informasi
merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen di dalam pengambilan
keputusan.
Definisi
sistem informasi
Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,
bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan
pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
Definisi
lain sistem informasi
kerangka
kerja yang mengkoordinasikan sumber daya (manusia dan komputer) untuk mengubah
masukan (input) menjadi keluaran (informasi) guna mencapai sasaran-sasaran
perusahaan.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Informasi
merupakan salah satu hal yang harus dipenuhi oleh umat manusia, karena
informasi merupakan suatu kebutuhan primer. Tanpa informasi internal maupun
eksternal, sulit bagi para manajer untuk mengambil berbagai keputusan dalam
perusahaan. Informasi eksternal diperoleh baik dari alat-alat komunikasi
modern. Kemajuan alat komunikasi pada millennium ketiga semakin mempermudah
perolehan informasi dari berbagai sumber untuk berbagai kepentingan
terutama dalam berbagai pengambilan
keputusan didalam perusahaan, itulah sebabnya sangat dirasakan pentingnya
mengelola informasi secara terintegrasi pada setiap organisasi perusahaan. Oleh
karena itu fokus utama dari sistem informasi manajemen adalah bagaimana mengelolah
informasi sebaik-baiknya agar dapat menjadi alat pembantu bagi setiap manajer dalam
pengambilan keputusan.
Sistem
informasi merupakan sistem buatan manusia yang berisi kumpulan terintegrasi
dari komponen-komponen manual dan komponen-komponen terkomputerisasi yang
bertujuan untuk mengumpulkan data, menyimpan data, memproses data, dan
menghasilkan informasi. Sebuah sistem informasi mempunyai dua fungsi yang
penting dalam sebuah perusahaan. Pertama, sistem informasi mencerminkan dan
mengamati kinerja dalam sistem operasi, yaitu dengan memproses, mencatat, dan
melaporkan transaksi-transaksi operasional. Kedua, sistem informasi mendukung
kegiatan-kegiatan manajerial, termasuk pembuatan keputusan-keputusan manajemen.
Kemajuan
teknologi saat ini semakin banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan yang
ingin bisnisnya dapat dikenal di seluruh dunia tanpa harus melakukan ekspansi
ke Negara lain, dan yang pasti investasi yang dibutuhkan untuk ekspansi itu
sendiri juga tentu saja memerlukan biaya yang jumlahnya tidak sedikit, maka
dari itu perusahaan cukup dengan melakukan promosi melalui internet maka
perusahaan tersebut dapat langsung dikenal secara luas.
1.2 Rumusan masalah
1.
Bagaimana
Sejarah pendirian PT. Unilever Indonesia Tbk ?
2.
Bagaimana
dengan kinerja pada bagian-bagian sistem informasi manajemen PT. Unilever Indonesia Tbk ?
3.
Bagaimana Penjelasan tentang CRM yang Ada
di PT. Unilever Tbk.?
1.3 Manfaat dan Tujuan
1.
Mengetahui
sejarah PT. Unilever Indonesia Tbk.
2.
Mengetahui kinerja pada agian-bagian
Sistem Informasi Manajemen di PT. Unilever Tbk.
3. Mengetahui
tentang CRM yang ada di PT. Unilever Tbk.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah PT. Unilever Tbk
Unilever Indonesia didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai LeverZeepfabrieken
N.V. Pada 22 Juli 1980, nama perusahaan diubah menjadi PT Lever Brothers
Indonesia dan pada 30 Juni 1990, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever
Indonesia Tbk. Unilever Indonesia melepas 15% sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tahun 1981. Unilever Indonesia
mempunyai lebih dari 1.000 distributor di seluruh Indonesia. Prinsip Bisnis Unilever
merupakan standar perilaku bagi seluruh karyawan Unilever di seluruh dunia. PT.
Unilever Indonesia Tbk juga berkomitmen untuk secara terus menerus memperbaiki
cara bekerjanya untuk mencapai tujuan jangka panjang dalam mengembangkan usaha
yang berwawasan lingkungan.
Komitmen di dalam prinsip
bisnis ini menjadi acuan PT. Unilever Indonesia Tbk dalam kemitraan dengan para
pengambil keputusan, menangani tantangan sosial dan lingkungan dan memberikan
sumbangsih pada pembangunan yang berwawasan lingkungan.
Visi
dan Misi Perusahaan Unilever Tbk
Visi
Perusahaan
Unilever Tbk
Untuk
meraih rasa cinta dan penghargaan dari Indonesia dengan menyentuh kehidupan
setiap orang Indonesia setiap harinya.
Misi
Perusahaan
Unilever Tbk
o Kami bekerja untuk menciptakan masa depan yang lebih
baik setiap hari.
o Kami membantu konsumen merasa nyaman, berpenampilan
baik dan lebih menikmati hidup melalui brand dan layanan yang baik bagi mereka
dan orang lain.
o Kami menginspirasi masyarakat untuk melakukan langkah
kecil setiap harinya yang bila digabungkan bisa mewujudkan perubahan besar bagi
dunia.
o Kami senantiasa mengembangkan cara baru dalam
berbisnis yang memungkinkan kami tumbuh dua kali lipat sambal mengurangi dampak
terhadap lingkungan, dan meningkatkan dampak sosial.
Visi
dan misi Perseroan telah ditinjau secara berkala dan disetujui oleh Dewan
Komisaris dan Direksi.
Nilai-Nilai
Kami
o Integritas
Kami
berkomitmen terhadap integritas karena hal itu membangun reputasi kami, karena
itu kami tidak pernah mengenal kompromi. Integritas menentukan bagaimana kami
berperilaku, di mana pun kami berada. Integritas memandu kami melakukan
tindakan yang benar untuk keberhasilan jangka panjang Unilever.
o Respek
Kami
berkomitmen untuk saling menghormati karena setiap orang harus diperlakukan
secara hormat, jujur dan adil. Kami menghargai keberagaman dan kami
menghormati orang atas dasar siapa mereka dan apa yang mereka lakukan.
o Tanggung jawab
Kami
berkomitmen terhadap tanggung jawab karena kami ingin menjaga konsumen,
lingkungan dan masyarakat di mana kami beroperasi. Kami mengemban tanggung
jawab tersebut secara pribadi dan senantiasa melaksanakan apa yang kami
katakan.
o Semangat Kepeloporan
Kami
berkomitmen untuk menjalankan semangat kepeloporan karena hal itulah yang awalnya
membuat bisnis kami ada, dan hal itulah yang sampai saat ini masih menjadi
penggerak kami untuk terus tumbuh. Semangat ini memberi kami gairah untuk
menang dan untuk menciptakan masa depan yang lebih baik. Artinya, kami
senantiasa siap untuk mengambil risiko secara cerdas.
Unilever memiliki
beberapa anak perusahaan di Indonesia, yakni:
1. PT
Anugrah Lever - didirikan pada tahun 2000 dan bergerak di bidang pembuatan, pengembangan, pemasaran
dan penjualan kecap, saus cabe dan saus-saus lain dengan merk dagang Bango,
Parkiet dan Sakura dan merek-merek lain
2. PT
Technopia Lever - didirikan pada tahun 2002 dari hasil patungan dengan
Technopia Singapore Pte. Ltd. Techopia bergerak di bidang distribusi, ekspor
dan impor barang-barang dengan menggunakan merk dagang Domestos Nomos.
3. PT Knorr Indonesia -
diakuisisi pada 21 Januari 2004.
4. PT
Sara Lee
Unilever Indonesia
memenangkan 2005 Energi Globe Award untuk skema pengelolaan sampah
mereka di desa-desa di dekat sungai Brantas di Surabaya. Skema
ini melibatkan kompos. Sampah organik dan daur ulang, dan telah
menghasilkan peningkatan kualitas air setempat di sungai.
Bagi
Unilever, sumber daya manusia adalah pusat dari seluruh aktivitas perseroan.
Kami memberikan prioritas pada mereka dalam pengembangan profesionalisme,
keseimbangan kehidupan, dan kemampuan mereka untuk berkontribusi pada
perusahaan. Terdapat lebih dari 300 karyawan tersebar di seluruh nutrisi.
Perusahaan
PT. Unilever Tbk mendaftarkan 15% dari sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa
Efek Surabaya setelah memperoleh persetujuan dari Ketua Badan Pelaksana Pasar
Modal (Bapepam) No. SI-009/PM/E/1981 pada tanggal 16 November 1981. Pada
tanggal 16 Nopember 1982, PT.
Unilever Tbk memperoleh pernyataan
efektif dari BAPEPAM untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham UNVR (IPO)
kepada masyarakat sebanyak 9.200.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham
dengan harga penawaran Rp3.175,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan
pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 11 Januari 1982. Pada Rapat Umum
Tahunan perusahaan pada tanggal 24 Juni 2003, para pemegang saham menyepakati
pemecahan saham, dengan mengurangi nilai nominal saham dari Rp 100 per saham
menjadi Rp 10 per saham. Perubahan ini dibuat di hadapan notaris dengan akta
No. 46 yang dibuat oleh notaris Singgih Susilo, S.H. tertanggal 10 Juli 2003
dan disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
dengan keputusan No. C-17533 HT.01.04-TH.2003.
Pada tahun 2014, PT. Unilever Tbk meluncurkan
Penghargaan Wirausahawan Muda Kehidupan Berkelanjutan Unilever, yaitu program
penghargaan internasional yang dirancang untuk menginspirasi anak-anak muda di
seluruh dunia untuk menanggulangi berbagai masalah lingkungan, sosial, dan
kesehatan. Terlepas
dari lingkungan ekonomi yang sulit, Unilever meraih pertumbuhan pendapatan dan
laba selama lima tahun berturut-turut. Kami terus memperbagus portofolio kami,
melakukan sejumlah akuisisi strategis sepanjang tahun ini, termasuk bisnis es
ktim super premium Talenti di Amerika Utara dan bisnis penyaringan air Qinyuan
di Tiongkok.
Unilever
dinobatkan sebagai pemimpin kelompok industri Makanan, Minuman, dan Tembakau
pada ulasan Indeks Keberlanjutan Dow Jones (DJSI) 2014.
Pada
tahun 2015, ntuk yang ke-15 kali dalam 16 tahun, Unilever dinobatkan sebagai
pemimpin Kelompok Industri Makanan, Minuman, & Tembakau dengan skor 92 dari
100. Kami juga dipilih sebagai komponen indeks Keberlanjutan Dow Jones (DJSI)
setelah partisipasi kami dalam Penilaian Keberlanjutan Perusahaan RobeconSAM 2015. Pada bulan Januari kami mengumumkan
bahwa kami telah mencapai dua target mengirimkan nol limbah tak berbahaya ke
penimbunan sampah dari seluruh jaringan pabrik kami, sementara pada bulan Juni
kami berhasil menghemat 1 juta ton emisi CO2 sejak tahun 2008. Dan mereka
berkontribusi dalam peluncuran Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) dan ikut
dalam seruan aksi global pada Konferensi Iklim Paris (COP21) 2015. Kami
mengumumkan bahwa kami akan menjadi ‘positif karbon’ pada tahun 2030.
2.2 Bagian-bagian Sistem Informasi
Manajemen PT. Unilever
Salah satu perusahaan yang memanfaatkan
teknologi adalah PT. Unilever Tbk. PT.Unilever Tbk. mempunyai tiga bagian
sistem informasi manajemen yang digunakan, yaituCRM (Customer Relationship
Management/Manajemen Hubungan Pelanggan), IMC(Integrated Marketing
Communication/Komunikasi Pasar Terpadu), dan CSR (OutputSistem Informasi
Pemasaran). Sistem Informasi Manajemen pada PT. Unilever ada
tiga bagian, yaitu:
1.
CRM (Customer Relationship Management), Manajemen Hubungan
Pelanggan, Unilever.
CRM (Customer Relationship
Management) merupakan suatu jenis manajemen yang secara khusus
membahas mengenai penanganan hubungan antara perusahaan dengan pelanggannya. CRM dapat diartikan sebagai satu kesatuan
penjualan, pemasaran dan strategi pelayanan yang mencegah terjadinya aktivitas
pekerjaan yang tidak terkoordinasi antar bagian dengan baik dan itu tergantung
pada aksi – aksi perusahaan yang terkoordinasi. CRM berkonsentrasi pada apa
yang dinilai oleh pelanggan, bukan pada apa yang perusahaan ingin
jual. Sasaran dari kerangka kerja
bisnis CRM adalah menggunakan hubungan yang ada untuk meningkatkan penghasilan,
menggunakan informasi yang terintegrasi untuk pelayanan yang
baik, memperkenalkan konsisten, proses dan prosedur chanel yang
replicable. Tujuan utama dari CRM adalah untuk meningkatkan pertumbuhan jangka
panjang dan profitabilitas perusahaan. Fungsi CRM untuk mendukung kegiatan
bisnis perusahaan, seperti penjualan / sales, marketing, customer service,
training, HRD, dll.
2.
IMC (Integrated Marketing
Communication)
IMC adalah sebuah konsep dari perencanaan komunikasi
pemasaran yang memperkenalkan nilai tambah dari rencana komprehensif yang
mengevaluasi peran strategis dari berbagai disiplin komunikasi misalnya
periklanan umum, respon langsung, sales promotion, dan Public Relations.
Dan mengombinasikan disiplin-disiplin ini untuk memberikan kejelasan,
konsistensi dan dampak komunikasi yang maksimal. IMC dapat diartikan sebagai
“Proses dari pengelolaan customer relationships yang
menggerakkan brand value.” PT Unilever menggunakan strategi Komunikasi
Pasar Terpadu atau Integrated Marketing Communication (IMC). Strategi ini
berupaya untuk memadukan dan mengkoordinasikan semua saluran komunikasi untuk
menyampaikan pesan secara jelas, konsisten, dan berpengaruh kuat terhadap
perusahaan dan produknya. Interactive marketing disini lebih tertuju kepada
bagaimana suatu perusahaan tersebut mampu atau tidak berkomunikasi dengan
customernya atau mampu memberikan solusi yang baik, yang terkait dengan penggunaan
produk. Dalam hal ini interactive marketing juga terkait dengan customer
relationship management. Prinsip dasar dari IMC sendiri adalah komunikasi. IMC
berusaha memaksimalkan pesan positif dan meminimalkan pesan negative dari suatu
produk dengan sasaran menciptakan dan menyokong hubungan antar produk.
Dari definisi umum tersebut, dapat dilihat sejumlah
manfaat IMC bagi organisasi atau perusahaan, diantaranya:
a.Membentuk identitas merek yang kuat di pasar dengan
mengikat bersama dan memperkuat semua citra dan pesan komunikasi perusahaan.
b. Mengkoordinasikan semua pesan, positioning dan
citra, serta identitas perusahaan melalui semua bentuk komunikasi pemasaran
c. Adanya hubungan yang lebih erat antara perusahaan
(melalui produk/jasanya) dengan para konsumennya.
d. Solusi IMC menuntut untuk memahami pentingnya semua
titik-titik kontak di mana pelanggan mungkin medadak menjumpai perusahaan
tertentu, produk dan mereknya.
e. IMC harus bisa menghasilkan konsistensi komunikasi
yang lebih baik dan dampak penjualan yang lebih besar.
f. IMC menempatkan tanggung jawab ditangan seseorang
untuk menyatukan citra perusahaan, karena citra perusahaan ini dibentuk oleh
ribuan aktivitas perusahaan.
KONSEP DASAR PENGEMBANGAN BERBAGAI PROGRAM IMC
1.
DIRECT MARKETING
Direct marketing merupakan salah satu fungsi IMC yang
terdiri dari front-end dan back end operations. Front-end menyusun
harapan-harapan dari konsumen yang mencakup the offer (yakni segala sesuatu
yang nyata maupun tidak dijanjikan oleh perusahaan, misal: garansi)sedangkan
back end berusaha mempertemukan harapan konsumen dengan produk.
2.
SALES PROMOTION
Sales promotion merupakan istilah dari penawaran nilai
tambah yang dirancang untuk menggerakkan dan mempercepat respons dari customer.
3.
PUBLIC RELATIONS/MPR
MPR digunakan sebagai media tanpa bayar untuk
menyampaikan brand information guna mempengaruhi calon customer atau customer
secara positif.
4.
PERSONAL SELLING
Personal Selling adalah komunikasi dua arah dimana
seorang penjual menjelaskan fitur dari suatu brand untuk kepentingan pembeli.
Dalam Personal Selling, dilibatkan komunikasi yang sifatnya tatap muka.
Personal selling sendiri merupakan bagian dari direct marketing.
5. Advertising
Advertising merupakan
“Suatu bentuk dari presentasi non-personal dan promosi dari suatu ide, barang
atau jasa yang tidak gratis (berbayar) dan dilakukan oleh sponsor (perusahaan)
yang teridentifikasi.
6. PUBLICITY
Publicity sendiri merupakan salah satu jasa yang
disediakan oleh Public Relations Firm maupun Advertising Agency untuk
membantu menangkap perhatian publik dan membedakan tiap-tiap perusahaan
tersebut dari perusahaan-perusahaan lain yang menjadi saingannya.
7.
EVENTS/SPONSORSHIP
Event marketing adalah situasi yang signifikan atau
peristiwa promosional yang mempunyai fokus utama untuk menangkap perhatian dan
melibatkan customer dalam event.Sponsorship adalah dukungan finansial kepada
suatu organisasi, orang, atau aktivitas yang dipertukarkan dengan publisitas
merek dan suatu hubungan.
8.
INTERACTIVE MARKETING
Interactive marketing disini lebih tertuju kepada
bagaimana suatu perusahaan mampu atau tidak berkomunikasi dengan customer-nya.
Unilever sebagai
salah satu perusahaan yang menguasai beberapa pasar mampu
mempertahankan posisinya selama beberapa tahun karena perusahaan mampu
memberikan image yang memuaskan terhadap konsumen. Setiap tahunnya mulai muncul
produk-produk baru yang menawarkan berbagai macam kelebihan dan harga yang
bersaing, tetapi dengan strategi yang matang maka unilever menfokuskan strategi
untuk meningkatkan penjualan pada pembentukan brand image dan pemasaran yang
baik.
3.
CSR
Pengertian CSR (Corporate Social
Responsibility) secara harifiah adalah respon sosial atau tanggung jawab
sosial terhadap lingkungan sekitar yang dilakukan oleh sebuah perusahaan dalam
bentuk berbagai kegiatan. Kegiatan tersebut dapat dilakukan dalam berbagai
bentuk, misalnya; menjaga lingkungan sekitar perusahaan, membangun fasilitas
umum, meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar, memberikan bantuan
beasiswa kepada anak yang dirasa kurang mampu, hingga memberikan bantuan dana
untuk kesejahteraan masyarakat sekitar. Beberapa hal yang termasuk di dalam
program CSR ini diantaranya adalah:
Tatalaksana
perusahaan (corporate governance)
Kesadaran
perusahaan perusahaan terhadap lingkungan
Standar
bagi karyawan dan kondisi tempat kerja
Hubungan
perusahaan dengan masyarakat
Investasi
sosial perusahaan (corporate philantrophy)
Strategi
Teknologi Informasi
Banyak
strategi yang digunakan perusahaan khususnya dibidang teknologi informasi untuk
meningkatkan efisiensi perusahaan. PT. Unilever Indonesia Tbk menjalankan
Komunikasi pasar terpadu (Integrated Marketing Communication/IMC). Strategi ini
merupakan upaya perusahaan untuk memadukan dan mengkoordinasikan semua saluran komunikasi
untuk menyampaikan pesannya secara jelas, konsisten dan berpengaruh kuat
tentang organisasi-organisasi produknya.
2.3 Penjelasan tentang CRM yang Ada
di PT. Unilever Tbk
CRM (Customer Relationship
Management) merupakan suatu jenis manajemen yang secara khusus membahas
mengenai penanganan hubungan antara perusahaan dengan pelanggannya. Tujuan
utama dari CRM adalah untuk meningkatkan pertumbuhan jangka panjang dan
profitabilitas perusahaan. CRM diartikan sebagai satu kesatuan penjualan, pemasaran
dan strategi pelayanan yang mencegah terjadinya aktivitas pekerjaan yang tidak
terkoordinasi antar bagian dengan baik dan itu tergantung pada aksi – aksi
perusahaan yang terkoordinasi.
Keuntungan
CRM
Keuntungan
dari penggunaan CRM adalah servis yang lebih cepat, mengurangi harga,
memperbesar keuntungan, meningkatkan loyalitas pelanggan.
Tiga Fase CRM
Tiga
fase yang dilakukan dalam CRM adalah mendapatkan pelanggan
baru (acquire). Meningkatkan keuntungan dari pelanggan yang sudah ada (enhance). Mempertahankan
pelanggan yang menguntungkan (retain).
Klasifikasi CRM
·
CRM Operasional
CRM Operasional dikenal sebagai “front office”
perusahaan. Salah satu penerapan CRM yang termasuk dalam kategori
operasional CRM adalah dalam bentuk aplikasi web.
·
CRM Analitik
CRM Analitik dikenal sebagai “back office” perusahaan.
Aplikasi CRM ini berperan dalam memahami kebutuhan pelanggan.
Manfaat dari penggunaan CRM PT.
Unilever
CRM
memungkinkan sebuah perusahaan untuk mengidentifikasi serta berfokus pada para
pelanggan terbaik mereka, yaitu mereka yang paling menguntungkan bagi
perusahaan, agar mereka dapat dipertahankan sebagi pelanggan seumur hidup untuk
layanan yang lebih besar dan menguntungkan.
CRM
juga dapat menelusuri saat ketika pelanggan menghubungi perusahaan, darimana
pun titik hubungannya.
Sistem
CRM juga memungkinkan perusahaan untuk memberi pengalaman yang konsisten dan
layanan serta dukungan superior bagi pelanggan, di semua titik kontak yang
dipilih oleh pelanggan.
Pemasaran dan Pemenuhan Pesanan pada
CRM
Pengkualifikasian
pemasaran pada sasaran, dan penjadwalan serta penelusuran pengiriman surat
pemasaran langsung. Kemudian, software CRM akan membantu para praktisi
pemasaran untuk menangkap dan mengelola data respons pelanggan dan
calon pelanggan di database CRM.
Layanan dan Dukungan untuk Pelanggan
Layanan
dan dukungan untuk pelanggan ada dua yaitu: Software call
center mengirimkan semua panggilan ke para staf dukungan untuk
pelanggan berdasarkan pada keahlian serta otoritas mereka. Software help
desk membantu para staf layanan untuk pelanggan membantu para
pelanggan yang memiliki masalah dengan suatu produk atau jasa.
Aktivitas Utama dari Konsep CRM
Aktivitas
CRM pada dasarnya bertujuan agar perusahaan Unilever dapat mengenali pelanggan
secara lebih detail dan melayani mereka sesuai kebutuhannya. Secara umum,
beberapa aktifitas utama dari konsep CRM adalah sebagai berikut:
·
Membangun database
pelanggan yang kuat
Misalnya melalui pengambilan kartu garansi yang
datanya harus diisi dengan lengkap oleh pelanggan dengan menerbitkan kartu
keanggotaan. Seperti Watsons menerbitkan Watsons Member Card, Alfamart
menerbitkan kartu belanja yang sekaligus berfungsi sebagai kartu kredit dan
bekerja sama dengan GE Finance.
·
Membuat profil
dari setiap pelanggan
Ada 2 hal yang dapat menjadi parameter perusahaan
dalam menentukan profiling pelanggan
adalah usage dan uses. Usage menyangkut seberapa
banyak mereka menggunakan produk atau layanan perusahaan, kapan menggunakannya
dan layanan apa saja yang digunakan. Sedangkan uses menyangkut
bagaimana pelanggan memakai produk atau jasa perusahaan. Profil inilah yang
kemudian dapat dipakai oleh perusahaan untuk menentukan aktifitas marketing
seperti apa yang cocok diaplikasikan kepada pelanggan.
·
Analisis
profitabilitas dari tiap-tiap pelanggan
Dalam analisis profitabilitas ada 2 hal yang dinilai
dari masing-masing pelanggan. Pertama adalah penerimaan ( revenue )
yang dihasilkan dari masing-masing pelanggan dan kedua adalah biaya
( cost ) yang harus dikeluarkan untuk melayani masing-masing
pelanggan.
·
Interaksi dengan
pelanggan yang lebih targeted dan customized
Program customer retention inilah yang
menjadi salah inti utama dari aktifitas Customer Relationship
Management ( CRM ). Paradigma dan cara berpikir perusahaan tidak lagi
didominasi pada bagaimana mendapatkan pelanggan baru, tetapi lebih ke bagaimana
mempertahankan pelanggan lama.
·
Peran software
aplikasi CRM
Software/aplikasi CRM ini sudah banyak beredar di
pasaran, kebanyakan dibuat oleh perusahaan Amerika dan Eropa yang lebih dulu
mengimplementasikan aplikasi CRM pada perusahaan mereka.
Aplikasi CRM berguna bagi perusahaan dalam banyak hal.
Pertama, proses otomatisasi dari seluruh data yang
ingin dipakai perusahaan dalam membangun database pelanggan, mencatat berapa
kali mereka menghubungi perusahaan dalam satu bulan, berapa kali menggunakan
produk. Kedua, aplikasi CRM memberikan laporan-laporan dari data yang
dikumpulkan untuk proses pengambilan keputusan. Aplikasi CRM akan
menjadi Decision Support System(DSS).
Ada
empat kemampuan utama dalam strategis CRM yaitu :
Technology(
teknologi ) : Teknologi yang mendukung CRM
People (
Manusia ) : Kemampuan manusia serta sifatnya dalam mengelola CRM
Process (
Proses ) : Proses perusahaan yang digunakan untuk mengakses dan berinteraksi
dengan pelanggan.
Knowledge
and Insight( Pengetahuan dan Wawasan ) : Memberikan masukan pada perusahaan
dalam memberikan nilai pada data pelanggan.
Aspek
orang meliputi internalisasi cara berpikir orang tentang bagaimana melayani
konsumen. Selanjutnya adalah aspek kesiapan dari sisi pengetahuan dan
ketrampilan. Aspek kedua adalah proses dan prosedur. Aspek ketiga
adalah sistem dan teknologi.
Implementasi CRM dalam perusahaan Unilever Indonesia
Tbk.
Dalam
upaya untuk meningkatkan pengalaman konsumen dan mengumpulkan informasi pelanggan yang
lebih baik. Unilever telah memulai menggunakan Astute Solusi Real Dialogue yaitu alat dalam panggilan pusat. RealDialog menggunakan mesin
linguistik menganalisis pelanggan di masing masing kata dan
kemudian menyediakan pusat kontak agen.
RealDialog berfungsi untuk
mengontrol pesan, memberikan jawaban lebih cepat dan fokus dalam membangun
hubungan, dan mengumpulkan data konsumen. Sistem log permintaan dan
komentar, sehingga eksekutif dan manajer dapat mengukur kepuasan
konsumen. RealDialog Unilever digunakan pada situs web yang
mampu bereaksi terhadap komentar konsumen online secara real time.
Dengan RealDialog, konsumen tidak akan berkomentar dalam membeli dan
dapat benar benar mempercayainya, RealDialog manager ini akan
meningkatkan nilai dari pelanggan dan akhirnya menghasilkan pendapatan.
Hambatan
Dalam mengoperasikan
perusahaan dan mencapai tujuannya, satu satunya hal yang menjadi hambatan bagi
perusahaan Unilever Indonesia Tbk. Adalah persaingan dengan perusahaan
perusahaan lain yang bergerak dalam bidang yang sama. Maka upaya yang
dilakukan Unilever Indonesia untuk kedepannya, yaitu akan mengadakan program MT (Management Training) dalam
mencari bibit bibit SDM yang potensial. Para MT menjalani pekerjaan
sebagai asisten manajer selama dua tahun. Seorang asisten manajer yang
ditempatkan di bagian pemasaran, misalnya, harus bias belajar banyak tentang
pemasaran. Ia mesti terjun ke pasar-pasar tradisional hingga ke pelosok daerah
untuk mengetahui dan memahami kebutuhan konsumen. Di lain pihak, perusahaan
memonitor perkembangannya sambil mengevaluasi apakah seorang asisten manajer
ini layak dipromosikan sebagai manajer atau tidak.
Ekspektasi CRM
Unilever juga akan
menggunakan Ariba's B2B dalam bidang non-inventory dan biaya
tidak langsung lainnya. Unilever memiliki ekspektasi bahwa dengan
menggunakan Ariba's B2B maka akan membantu meningkatkan kualitas
manajemen pembelian barang dari ribuan supplier. The Ariba
Solutions memberikan lingkungan commerce yang friendly dan
dapat di update dengan mudah sehingga mengikuti kondisi pasar yang
berubah-ubah.
Analisis SWOT
Analisis
SWOT adalah indentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk memutuskan
strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat
memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara
bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (Threats).
Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan
misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian perencana
strategis (strategi planner) harus menganalisis faktor-faktor strategis
perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) dalam kondisi yang ada
pada saat ini. Hal ini disebut dengan Analisis Situasi. Model yang paling
populer untuk analisis situasi adalah Analisis SWOT.
Strengths
(Kekuatan):
1. Strategi
promosi produk PT Unilever yang efektif dengan menampilkan model-model yang
tipikal muda, berkulit putih, berambut panjang, sehingga memacu konsumen (lebih
spesifik perempuan) untuk membeli produk tersebut agar dapat mengalami sendiri
hasil yang diterima si model dalam iklan tersebut.
2. PT
Unilever gencar di misi sosial, sehingga kedekatan dengan konsumen dapat terus
terjaga. Hal ini terlihat dari pembelanjaan iklan dan promosi yang telah
mendorong pertumbuhan penjualan di tengah pasar yang kompetitif. PT Unilever
Indonesia sebagai salah satu perusahaan dengan belanja iklan terbesar menurut
majalah marketing (top Brand Survey, edisi khusus 2007).
3. Pemimpin
pasar consumer goods di Indonesia.
4. Memiliki
tim yang terdiri dari orang-orang berdedikasi, terampil, dan termotivasi di
segenap jajaran.
5. Adanya
kenaikan pangsa pasar untuk kategori-kategori penting seperti face care,
savoury, dan ice cream.
6. Perencanaan
baik dan kerja sama erat dengan para pemasok, konsumen dan distributor untuk
menghantar produk-produk dari pabrik ke tempat-rempat penjualan.
7. PT
Unilever sudah memiliki jaringan distribusi sendiri sehingga distribusi
produknya hingga ke daerah-daerah dapat terlayani.
8. PT
unilever mempunyai moto “operational excellent with no compromise on quality”.
Unilever dalam menjalankan operasinya dijalankan dengan baik tanpa mengabaikan
kualitas produk.
Kelemahan (Weaknesses)
1. PT
Unilever memiliki struktur matriks, yang terdapat beberapa tantangan yang mesti
dihadapi perusahaan yaitu pertama, sulitnya koordinasi kegiatan antar
departemen yang mempunyai agenda dan jadwal sendiri-sendiri. Kedua,ko munikasi
pada karyawan yang bisa menerima pesan yang berbeda-beda.Dan ketiga, resolusi
konflik antara inisiatif dari dukungan departemen (SDM, keuangan, dan
lain-lain) dengan departemen lini produk yang biasanya sangat berorientasi
komersial.
2. Rendahnya
respon pasar terhadap produk-produk tertentu.
3. Jumlah
karyawan yang tambun.
4. Birokrasi
yang panjang karena kebijakan sentralisasi yang menyebabkan unilever indonesia
tidak bisa begitu saja memutuskan sesuatu.
5. Lambatnya
konsolidasi intern dalam pengambilan keputusan.
6. Ketidakjelasan
sertifikat halal untuk produk tertentu.
7. Mayoritas
produk unilever memiliki entry barrier rendah.
8. Growth
omzet penjualan dibawah rata-rata industri.
Ø Kesempatan
(Opportunities)
1. Stabilitas
ekonomi yang relatif baik dengan pertumbuhan yang menggembirakan bagi ekonomi
Indonesia sebesar 6.3%.
2. Pertumbuhan
ekonomi yang kuat di wilayah pulau-pulau seperti Sumatera, Kalimantan,
Sulawesi, dan papua.
3. Tingginya
kepuasan konsumen terlihat dari predikat prima indeks kepuasan konsumen.
4. Banyaknya
pemain pasar nasional yang belum memiliki cara produksi kosmetik yang baik.
5. Luasnya
potensial market sekitar 250 juta tepatnya 122.527.186 laki-laki (49,9%) dan
122.922.553 (50,1%) perempuan.
6. Tingginya
tingkat ketergantungan masyarakat akan jenis produk consumer goods.
7. Rekomendasi
investasi pada saham dengan level beta dibawah 1.
8. Tinggi
dan stabilnya tingkat kesetiaan masyarakat atas produk consumer goods 83 %.
Ancaman (Threats)
1.
Adanya kenaikan biaya bahan baku dan bahan
kemasan seperti minyak kelapa sawit, gula kelapa, dan bahan berbahan dasar
petroleum yang disebabkan oleh kenaikan harga minyak, bahan kimia dan komoditas
lainnya.
2.
Tidak stabilnya nilai tukar rupiah
terhadap mata uang asing.
3.
Melemahnya daya beli konsumen.
4.
Maraknya pemalsuan dan penyelundupan produk
dari cina.
5.
Rendahnya infrastruktur yang memadai
berupa jalan yang menyebabkan tingginya biaya pemasaran produk.
6.
Adanya penghapusan subsidi BBM bagi
industri.
7.
Tidak konsistennya pasokan gas dari
pertamina.
8.
Adanya tren perubahan gaya hidup masyarakat
dari produk tradisional-nasional menjadi produk-produk luar negeri.
9.
Adanya campaign against unilever oleh
greenpeace akibat penggundulan hutan yang membahayakan komunitas orang utan.
10.
Adanya pemboikotan produk zionisme
termasuk unilever.
11.
Produk pesaing dengan harga lebih rendah.
BAB III
PENUTUPAN
3.1Kesimpulan
Unilever Indonesia
didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai LeverZeepfabrieken N.V. Pada 22 Juli
1980, nama perusahaan diubah menjadi PT Lever Brothers Indonesia dan pada 30
Juni 1990, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia Tbk. PT. Unilever Indonesia Tbk berkomitmen untuk secara
terus menerus memperbaiki cara bekerjanya untuk mencapai tujuan jangka panjang
dalam mengembangkan usaha yang berwawasan lingkungan. Pendekatan penjualan dan promosi penjualan akan
efektif dan efisien apabila dirancangdengan menerapkan pola regionalisasi atau
diterapkan di daerah-daerah atau kawasantertentu. Unilever sudah menerapkan
pola regionalisasi karena Unilever telah memilikipabrik-pabrik atau juga cabang
perusahaan di tiap-tiap Negara. Setiap tahunnya
mulai muncul produk-produk baru yang menawarkan berbagai macam kelebihan dan
harga yang bersaing, tetapi dengan strategi yang matang maka unilever
menfokuskan strategi untuk meningkatkan penjualan pada pembentukan brand image
dan pemasaran yang baik.
Komentar
Posting Komentar