istilah-istilah penting dalam jaringanistilah-istilah penting dalam jaringan





(PCP  Packet)

Apa PCP Itu?

Pneumonia Pneumocystis (PCP) adalah infeksi oportunistik (IO) paling umum pada orang terinfeksi HIV. Tanpa pengobatan, lebih dari 85% orang dengan HIV pada akhirnya akan mengembangkan penyakit PCP. PCP menjadi salah satu pembunuh utama Odha. Walau PCP hampir selalu dapat dicegah dan diobati, penyakit ini tetap menyebabkan kematian pada kurang lebih 10% kasus.

Saat ini, dengan tersedianya terapi antiretroviral (ART), angka PCP menurun secara dramatis. Sayangnya, PCP masih umum pada Odha yang terlambat mencari pengobatan atau belum mengetahui dirinya terinfeksi HIV. Sebenarnya, 30-40% Odha akan mengembangkan PCP bila mereka menunggu sampai jumlah CD4-nya kurang lebih 50. Cara terbaik untuk mencegah PCP adalah dengan tes HIV untuk mengetahui infeksinya lebih dini.

PCP disebabkan oleh jamur yang ada dalam tubuh hampir setiap orang. Dahulu jamur tersebut disebut Pneumocystis carinii, tetapi para ilmuwan sekarang memakai nama Pneumocystis jiroveci, namun penyakit masih disingkatkan sebagai PCP. Sistem kekebalan yang sehat dapat mengendalikan jamur ini. Namun, PCP menyebabkan penyakit pada orang dewasa dan anak dengan sistem kekebalan yang lemah.

Jamur Pneumocystis hampir selalu berpengaruh pada paru, menyebabkan bentuk pneumonia (radang paru). Orang dengan jumlah CD4 di bawah 200 mempunyai risiko paling tinggi mengalami penyakit PCP. Orang dengan jumlah CD4 di bawah 300 yang telah mengalami IO lain juga berisiko. Sebagian besar orang yang mengalami penyakit PCP menjadi jauh lebih lemah, kehilangan berat badan, dan kemungkinan mengembangkan penyakit PCP lagi.

Tanda pertama PCP adalah sesak napas, demam, dan batuk tanpa dahak. Siapa pun dengan gejala ini sebaiknya segera periksa ke dokter. Namun, semua Odha dengan jumlah CD4 di bawah 300 sebaiknya membahas pencegahan PCP dengan dokter, sebelum mengalami gejala apa pun.

Bagaimana PCP Diobati?

Selama bertahun-tahun, antibiotik dipakai untuk mencegah PCP pada pasien kanker dengan sistem kekebalan yang lemah. Tetapi baru pada 1985 sebuah penelitian kecil menunjukkan bahwa antibiotik juga dapat mencegah PCP pada Odha.

Obat yang sekarang dipakai untuk mengobati PCP mencakup kotrimoksazol, dapson, pentamidin, dan atovakuon.

  1. Kotrimoksazol (TMP/SMX) (lihat Lembaran Informasi (LI) 535) adalah obat anti-PCP yang paling efektif. Ini adalah kombinasi dua antibiotik: trimetoprim (TMP) dan sulfametoksazol (SMX).
  2. Dapson (LI 533) serupa dengan kotrimoksazol. Dapson kelihatan hampir seefektif kotrimoksazol melawan PCP. Pentamidin adalah obat hirup yang berbentuk aerosol untuk mencegah PCP. Pentamidin juga dipakai secara intravena (IV) untuk mengobati PCP aktif.
  3. Atovakuon adalah obat yang dipakai pada kasus PCP ringan atau sedang oleh orang yang tidak dapat memakai kotrimoksazol atau pentamidin.

Berdasarkan sebuah penelitian kecil, bila terapi baku tidak berhasil, pasien mungkin dapat memakai trimekstrat digabung dengan asam folinik.

Dapatkah PCP Dicegah?

Cara terbaik untuk mencegah PCP adalah dengan memakai ART. Orang dengan jumlah CD4 di bawah 200 dapat mencegah PCP dengan memakai obat yang juga dipakai untuk mengobati PCP. Untuk informasi lebih lanjut, lihat LI 950 dan LI 951.

Cara yang lain untuk mengurangi risiko PCP adalah dengan tidak merokok.

Perokok terinfeksi HIV mengembangkan PCP 2-3 kali lebih cepat dibandingkan Odha yang tidak merokok. Satu penelitian menemukan bahwa perokok yang sudah berhenti sedikitnya selama satu tahun tidak mengembangkan PCP lebih cepat dibandingkan non-perokok.

ART dapat meningkatkan jumlah CD4 kita. Jika jumlah ini melebihi 200 dan bertahan begitu selama tiga bulan, mungkin kita dapat berhenti memakai obat pencegah PCP tanpa risiko. Namun, karena pengobatan PCP adalah murah dan mempunyai efek samping yang ringan, beberapa peneliti mengusulkan pengobatan sebaiknya diteruskan hingga jumlah CD4 di atas 300. Kita harus berbicara dengan dokter kita sebelum kita berhenti memakai obat apa pun yang diresepkan. Obat Mana yang Paling Baik?

Kotrimoksazol adalah obat yang paling efektif melawan PCP. Obat ini juga murah, dan dipakai dalam bentuk pil, satu atau dua pil sehari.

Namun, bagian SMX dari kotrimoksazol merupakan obat sulfa dan hampir separuh orang yang memakainya mengalami reaksi alergi, biasanya ruam kulit, kadang-kadang demam. Sering kali, bila penggunaan kotrimoksazol dihentikan sampai gejala alergi hilang, lalu penggunaan dimulai kembali, masalah alergi tidak muncul lagi. Reaksi alergi yang berat dapat diatasi dengan memakai desensitisasi. Pasien mulai dengan takaran obat yang sangat rendah dan kemudian meningkatkan takarannya hingga takaran penuh dapat ditahan (lihat LI 951). Mengurangi dosis menjadi tiga pil seminggu mengurangi masalah alergi kotrimoksazol, dan tampak sama berhasil.

Karena masalah alergi yang disebabkan oleh kotrimoksazol serupa dengan efek samping dari beberapa obat antiretroviral, sebaiknya penggunaan kotrimoksazol dimulai seminggu atau lebih sebelum mulai ART. Dengan cara ini, bila alergi muncul, penyebab lebih mudah diketahui.

Dapson menyebabkan lebih sedikit reaksi alergi dibanding kotrimoksazol, dan harganya juga agak murah. Biasanya dapson dipakai dalam bentuk pil tidak lebih dari satu pil sehari. Namun dapson kadang kala lebih sulit diperoleh di Indonesia.

Pentamidin memerlukan kunjungan bulanan ke klinik yang mempunyai nebulizer, mesin yang membuat kabut obat yang sangat halus. Kabut ini dihirup secara langsung ke dalam paru. Prosedur ini memakan waktu kurang lebih 30-45 menit. Kita dibebani harga obat tersebut ditambah biaya klinik. Pasien yang memakai pentamidin aerosol akan mengalami PCP lebih sering dibanding orang yang memakai pil antibiotik.


(ICMP Ping packet ).
ini berasal dari.
https://www.kitaadmin.com/2018/11/pengertian-icmp-dan-cara-kerja.html

Apa Itu ICMP ?

ICMP (Internet Control Message Protocol)  adalah protokol lapisan jaringan yang melaporkan kesalahan dan memberikan informasi yang terkait dengan pemrosesan paket IP. ICMP digunakan oleh perangkat jaringan untuk mengirim pesan kesalahan yang menunjukkan, misalnya, bahwa layanan yang diminta tidak tersedia atau bahwa host tidak dapat dijangkau.

ICMP biasanya digunakan oleh alat jaringan seperti ping atau traceroute . Pertimbangkan contoh berikut yang mengilustrasikan bagaimana ping dapat digunakan untuk menguji reachability dari suatu host:
Pengertian ICMP dan Cara Kerjanya


Host A ingin menguji apakah dapat mencapai Server melalui jaringan. Host A akan memulai utilitas ping yang akan mengirim paket ICMP Echo Request ke Server. Jika Server dapat dijangkau, maka akan merespons dengan paket Balasan Echo ICMP . Jika Host A tidak menerima respons dari Server, mungkin ada masalah pada jaringan

Contoh Pesan Success

ping success icmp


 Perhatikan
pesan ICMP dienkapsulasi dalam datagram IP, yang berarti bahwa mereka tidak menggunakan protokol tingkat yang lebih tinggi (seperti TCP atau UDP) untuk transmisi.


Satu pesan ICMP umum lainnya adalah pesan Tujuan yang tidak dapat dijangkau . Berikut ini contohnya:

Cara Kerja ICMP


Host A mengirim paket ke Host B. Karena Host B mati, router akan mengirim pesan host host ICMP yang tidak dapat dijangkau ke Host A, memberitahukan bahwa host tujuan tidak dapat dijangkau, misalnya



(UDP Packet).


the Router

ping of deat

the Router switch






Komentar